Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak (Model Spiral)
Hai balik lagi nih di blog saya, Pada blog kali ini saya ingin menjelaskan tentang pembahasan metodologi kemarin tapi bedanya ini lebih spesifik mengenai macam - macam model dalam metodologi perangkat lunak tersebut. Berikut pembahasannya.......
Pada kali ini saya akan
melanjutkan postingan tentang salah satu metode pengembangan perangkat lunak
yaitu metode Spiral. Model ini mengadaptasi
dua model perangkat lunak yang ada yaitu model prototyping dengan
pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan
sistematikanya. Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang
dalam model ini memadupadankan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan
produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses
pengerjaan proyek.
Model spiral (spiral model) adalah model
proses software yang evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe
dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Model
ini berpotensi untuk pengembangan versi pertambahan software secara cepat. Di
dalam model spiral, software dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan.
Selama awal iterasi, rilis inkremental bisa merupakan sebuah model atau
prototipe kertas. Selama iterasi berikutnya, sedikit demi sedikit dihasilkan
versi sistem rekayasa yang lebih lengkap.
Model spiral
dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas,
di antara tiga sampai enam wilayah tugas.
Tahap-tahap model tersebut dapat dijelaskan
secara ringkas sebagai berikut.
● Tahap Liason: pada
tahap ini membangun komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan
pelanggan.
● Tahap Planning
(perencanaan): pada tahap ini ditentukan
sumber-sumber informasi, batas waktu dan informasi-informasi yang dapat
menjelaskan proyek.
● Tahap Analisis Resiko: mendefinisikan
resiko, menentukan apa saja yang menjadi resiko baik teknis maupun manajemen.
●Tahap
Rekayasa (engineering): pembuatan prototipe
atau pembangunan satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut
● Tahap
Konstruksi dan Pelepasan (release): pada tahap ini
dilakukan pembangunan perangkat lunak yang dimaksud, diuji, diinstal dan
diberikan sokongan-sokongan tambahan untuk keberhasilan proyek.
●Tahap Evaluasi: Pelanggan/pemakai/pengguna
biasanya memberikan masukan berdasarkan hasil yang didapat dari tahap engineering
dan instalasi.
Dalam pengembangan sistem informasi
berbasis web, model ini digunakan untuk menyelesaikan sistem secara global
terlebih dahulu, kemudian untuk feature dari sistem akan dikembangkan kemudian.
Dengan ini mempercepat dalam pengimplementasian project dan hal ini cocok
digunakan dalam sistem informasi Web.
Kelebihan:
1.
Sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat
dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar.
2. Pendekatan model ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sangat baik dengan
menggabungkan model waterfall ditambah dengan pengulangan-pengulangan sehingga
lebih realistis untuk mencerminkan keadaan sebenarnya.
3.
Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak kekurangan dan
kesalahan dari sistem karena proses-prosesnya dapat diamati dengan baik.
Kekurangan:
1.Waktu
yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak cukup panjang demikian juga
biaya yang besar.
2.
Sangat tergantung kepada tenaga ahli yang dapat memperkirakan resiko.
3.
Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses. Sampai saat ini, karena masih
relatif baru, belum ada bukti apakah metode ini cukup handal untuk diterapkan.
4.
Meyakinkan konsumen (khusunya dalam situasi kontrak) bahwa pendekatan
evolusioner bisa dikontrol.
Model Boehm sangat cocok diterapkan untuk pengembangan
sistem dan perangkat lunak skala besar di mana pengembang dan pemakai dapat
lebih mudah memahami kondisi pada setiap tahapan dan bereaksi terhadap kemungkinan
terjadinya kesalahan. Selain itu, diharapkan juga waktu dan dana yang tersedia
cukup memadai.
#IFN204B
#PSPL
#Tugas 2
#ModelSpiral
https://www.unsrat.ac.id/
Komentar
Posting Komentar